Saturday, January 19, 2008

Cinta Si Jelek.



Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua.
Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu.
Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk encintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...

Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.
Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan
dan tidak nyata...

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon;
akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh perbuatan.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa
integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini
adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang
dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka
perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.**

Dipetik dr multiply.com

lebihkan MENJADI daripada MENCARI



"menjadi atau mencari?? " antara ungkapan persoalan ustaz dalam pengisiannya.. ungkapan yang sebenarnya merupakan refleksi terhadap diri kita sendiri..

pembentukan atau pembinaan baitul muslim merupakan topik yang seringkali didengari di sini.. hal perkahwinan merupakan seolah2 isu besar bagi pelajar2 luar negara.. baik senior 5th year mahupun junior 1st year.. perkara tersebut dari satu sudut, merupakan perkara yang baik, tapi daripada beberapa sudut yang lain.. masih perlu dipertimbangkan..

tidak dinafikan, setiap manusia yang normal itu, punya rasa untuk disayangi.. kita punya keinginan untuk berkeluarga.. namun, baitul muslim yang hendak dibina bukanlah satu perkara mudah untuk ditempuhi.. ianya merupakan satu proses pentarbiyahan yang mana kalau salah gayanya, buruk padahnya..

keluarga muslim membantu kepada perkembangan masyarakat muslim, seterusnya negara dan dunia.. bukan proses yang mudah, dan bukan juga perkara ringan yang boleh diambil mudah..

tapi, itu tidaklah bermakna kita harus menolak pembentukan baitul muslim atas dasar takutkan tanggungjawab yang berat.. ini kerana, perkahwinan adalah satu keperluan bagi manusia untuk mengembangkan zuriat..dan ianya adalah salah satu daripada sunnah nabi Muhammad s.a.w.. namun, 'masjid yang dibina' haruslah berlandaskan aqidah, bukan nafsu semata2..

nabi telah mengajar, dalam hadithnya, yang mana dikahwini wanita itu kerana empat perkara.. hadith yang begitu popular di kalangan kita.. terdapat 4 kriteria yang disebut oleh Baginda Rasulullah s.a.w.. harta, keturunan, paras rupa dan agama.. dan agamalah yang mengatasi 3 kriteria yang lain..

ana rasa tak perlulah hadith tersebut diulas dan dikupas dengan lebih panjang.. kerna antum pastinya sudah fasih dengannya.. tapi apa yang ingin ana tekankan adalah, hadith ini bukan khas buat muslimin tatkala mencari calon isteri sahaja, tetapi juga ditujukan buat muslimat tatkala mencari calon suami..

namun, kita terlalu asyik MENCARI yang 'soleh' mahupun yang 'solehah' sehinggakan kita terlupa.. kita terlupa bahawa kita sendiri yang sebenarnya perlu MENJADI seorang yang 'soleh' mahupun yang 'solehah'.. bukankah ada pepatah yang berbunyi

"usah impikan suami seperti 'Ali andai dirimu tidak sehebat Fatimah az-zahra" dan

"usah impikan isteri sehebat saidatina khadijah andai dirimu tidak seperti Rasulullah s.a.w"..

ditambah pula dengan ayat al-qur'an.. "at-thayyibatu litthayyibina wat thayyibuna litthayyibat" [wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik]...

jelas.. fokus yang lebih utama adalah untuk menjadi seorang yang soleh dan solehah.. usah risaukan bakal suami atau isteri yang soleh, kerna itu pasti menyusul kemudian.. yang penting adalah tindakan me'muslih'kan diri kita..

usaha 'mencari' adalah usaha yang sia-sia andaiii, tidak diiringi dengan usaha 'menjadi'..

ana seringkali ditanya " dah bersedia untuk berumahtangga??".. jawapan tipikal yang sering ana beri " masih belum ada calon lahh akakk~".. tapi jauh di sudut hati, sehingga sekarang ana sendiri tidak tahu jawapannya.. masalah tiada calon lagi adalah halangan utama buat masa sekarang.. tapi, itu bukan perkara pokok.. tahap bersedianya diri ini untuk mendirikan baitul muslim adalah satu perkara yang lebih dirisaukan.. takut diri belum cukup solehah..

tapi ana yaqin, andai masanya telah tiba, pasti Allah akan permudahkan segalanya.. buat masa sekarang, hanya Doa dipohon agar hati ini sentiasa ikhlas beribadah hanya kerana Allah.. bukan beribadah semata-mata kerana mengharapkan suami yang soleh sebagai balasan..

oleh itu sahabat2, berhati-hatilah dalam membuat keputusan mendirikan rumah tangga, kerna nasib ummat masa hadapan, terletak pada tangan kita yang bakal mendidik anak2 serta keluarga.. corak apa yang bakal kita lakarkan pada dada mereka? seorang yang taat dan bertaqwa, atau sebaliknya.. renung2kan..

sama2lah kita mengejar untuk 'MENJADI' disamping berusaha dalam 'MENCARI'..

wallahu'alam..

Aku hanya insan biasa..


Aku hanya insan biasa..


Kenapa?? Kenapa begitu sekali engkau menghina aku??.. aku tahu, aku hanya insan biasa.. yang tidak punya kehebatan apa2.. aku tahu, aku masih merangkak di dalam dunia cara hidup yang sebenar, tapi itukah herdikan engkau buat aku??.. hati ini cukup terasa dengan kata2 itu.. pedih menusuk kalbu.. menjadikan aku pilu.. pilu kerna terasa hina setelah dihina..

Ya, benar.. memang aku jahil akan baris2 huruf perkataan arab.. aku bukannya mengaji di mesir seperti kalian.. tidak pula berkesempatan menuntut di sekolah agama.. tapi itu tidak menghentikan aku untuk terus mendalami bahasa al-qur’an.. tapi mengapa aku dihina begitu sekali pabila tidak memahami ayat2 yang engkau ajukan??.. aku sedar aku tidak pandai berbahasa arab.. tapi itu tidak pernah bermakna aku tidak berusaha belajar.. tapi kenapa?? Kenapa aku dihina apabila tidak mampu menguasai bahasa itu?.. biarlah.. aku pasrah.. kerna aku tahu, hanya Engkau yang tahu sejauh mana aku berusaha..

“ mengorat lelaki di sana sini”.. astaghfirullah.. kenapa aku difitnah begitu sekali?? Apa salah aku??.. demi Allah, aku tak pernah berbuat demikian.. dan aku tidak pernah berniat demikian.. tapi kenapa aku dituduh sedemikian rupa?? Tenanglah wahai hati.. sesungguhnya engkau lebih mengetaui apa yang telah engkau amalkan..

‘Solat tidak pada awal waktu, tapi nak mengaku muslimat sejati!’.. tohmahan demi tohmahan aku terima dengan redha.. aku tak mengerti apakah tanda semua tuduhan ini.. Mungkin Dia ingin memperingati aku.. mungkin juga Dia ingin menguji kesabaranku.. hati mana tak pedih bila dituduh macam2.. hati mana tak pilu bila terpaksa menelan sesuatu yang pahit..

Sabarlah, sabarlah wahai hati.. sabarlah engkau sehingga sabar itu tahu engkau sedang bersabar...

p/s: moral of the story: mudah untuk melafazkan kesabaran tapi bukan mudah untuk diamalkan.. tohmahan dan kejian serta kritikan bakal menguji kesabaran kita semua.. ni baru sedikit.. masih banyak lagi menanti dalam perjuangan.. mudah2an kita tergolong dalam golongan mereka yang sabar…insyaallah..

khas buat si pemarah



Ada seorang pemuda yang sangat pemarah. Dia tidak dapat mengawal kemarahannya walaupun ianya hanya satu masalah kecil sahaja. Pada suatu hari, bapanya telah menghadiahkannya dengan seguni paku.Untuk apakah paku-paku ini ayah?" tanya pemuda tersebut. Setiap kali kamu marah, kamu pakulah tembok batu di hadapan rumah kita ini, bagi melepaskan kemarahan mu" jawab ayahnya. Pada hari yang
pertama sahaja, pemuda itu telah memaku sebanyak 37 batang paku pada tembok
tersebut jumlah paku yang digunakan juga berkurangan. Dia mendapati, adalah lebih mudah mengawal kemarahannya dari memukul paku menembusi tembok batu tersebut. Akhirnya tibalah pada suatu hari, dimana pemuda tersebut tidak marah, walau sekali pun. Dia pun memberitahu ayahnya mengenai perkara tersebut dengan gembira.
Bapanya mengucapkan tahniah dan menyuruh dia mencabut kembali paku itu
satu persatu, pada setiap hari yang ia lalui tanpa kemarahan.Hari berganti hari, dan akhirnya dia berjaya mencabut kesemua paku-paku tersebut. Pemuda tersebut lantas memberitahu perkara tersebut kepada bapanya dengan bangganya.
Bapanya lantas memimpin tangannya ke tembok tersebut dan berkata "Kau
telah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah kesan lubang-lubang
di tembok batu tersebut, tembok itu tidak akan kelihatan sama lagi seperti
sebelumnya. Bila kau menyatakan sesuatu atau melakukan sesuatu ketika
marah, ianya akan meninggalkan kesan parut dan luka, sama seperti ini.
Kauboleh menikam seseorang dengan pisau dan membunuhnya. Tetapi ingatlah,
tak kesah berapa kali kau memohon maaf dan menyesal atas perbuatam mu,
namun
lukanya masih tetap ada. Luka di hati adalah lebih pedih dari luka
fizikal.

Sahabat adalah permata yang sukar dicari.Mereka membuatkan kamu ketawa dan menggalakan mu ke arah kejayaan.
Sahabat juga adalah seorang pendengar, berkongsi suka dan duka dan sentiasa membuka hatinya kepada kita. Maafkan saya sekiranya saya pernah meninggalkan kesan berlubang di dinding hati anda.

Monday, January 14, 2008

Cinta Sejati kepada Rasulullah

Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya.

Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi."

Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak
dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu,
turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang
taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama
mereka yang diberi nikmat oleh Allah iaitu para nabi, syuhada, orang-
orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman."
Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula. .

Tauladan dari kisah ini:

Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan yang tulen
Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi,insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti.
Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang teramat sangat jika tidak bertemu .
Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah kerana Allah semata-mata
akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda,meskipun baginda sudah wafat.
Rasulullah memberi syafaat kepada sesiapa di antara umatnya yang mengasihi baginda.
Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan keagamaan dan semata-mata kerana Allah.

Monday, October 8, 2007

Pembuat Kendi dan Pengrajin Emas


Bertahun-tahun yang lampau di salah sebuah kota , tinggal seorang pengrajin emas dan seorang pembuat kendi. Perajin emas itu seorang materialis dan pecinta harta. Oleh sebab itu, dia senantiasa berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan harta dan kekayaan. Semua orang tahu bahwa dia tidak mengindahkan kejujuran. Sebaliknya, pembuat kendi adalah seorang mukmin dan pekerja keras. Dia dicintai oleh masyarakat. Setiap orang yang memiliki problema akan datang meminta bantuannya. Si perajin emas berfikir, mengapa warga kota begitu menyintai pembuat kendi, padahal dia tidak memiliki harta benda. Menurutnya, cinta dan kasih sayang bisa diperoleh lewat tipu daya dan makar. Karena itu timbul rasa dengki si pengrajin emas terhadap pembuat kendi. Pada salah satu hari, sewaktu petugas kota mengejar pencuri di pasar, si pengrajin emas melihat bahwa saat itu adalah momen yang tepat untuk menuntaskan dendamnya terhadap pembuat kendi. Oleh sebab itu, dia menunjuk si pembuat kendi dan berbohong dengan mengatakan: Saya melihat pencuri masuk ke rumah lelaki ini. Petugas dengan segera memasuki rumah pembuat kendi dan ketika dia tidak menemukan tanda-tanda adanya pencuri, ia menyeret paksa pembuat kendi ke penguasa dan memintanya untuk menyerahkan si pencuri. Pembuat kendi bersumpah bahwa dia tidak mengetahui apa-apa. Tapi ada daya, ia tetap dijebloskan ke penjara. Selang beberapa hari kemudian, pencuri tersebut tertangkap dan sekaligus membuktikan bahwa pembuat kendi tidak bersalah. Diapun dibebaskan. Sebaliknya, pengrajin emas yang berbohong mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya. Setelah peristiwa itu, si pengrajin emas itu bukan hanya tidak menyesal atas tindakannya, tetapi malah semakin dibakar oleh api kedengkian terhadap pembuat kendi. Apalagi, dia menyaksikan bahwa si pembuat kendi semakin dicintai oleh masyarakat.

Dengki dan hasad sedemikian membakar jiwa dan hatinya sehingga dia mengambil keputusan yang berbahaya. Dia menyediakan racun dan memperalat seorang anak muda bodoh untuk meracun pembuat kendi dengan mengupahnya seratus keping emas. Hari yang ditetapkan pun tiba. Perajin emas menanti suara jerit tangis dari rumah pembuat kendi. Tetapi hal itu tidak terjadi. Sebaliknya pembuat kendi kelihatan sehat dan segar bugar seperti biasa.

Pengrajin emas merasa heran dan dengan segera dia mencari anak muda itu dan menyelidiki apa yang terjadi. Sadarlah dia bahwa bukan hanya si pembuat kendi itu tidak diracun, tetapi anak muda tersebut malah lari dari kota membawa seratus keping emas pemberiaannya. Ketika perajin emas ini mendengar berita itu, dia merasa sangat sedih. Begitu sedihnya sampai ia jatuh sakit. Tidak ada dokter yang bisa mengobatinya. Ya, karena memang tidak ada obat yang bisa menyembuhkan api dendam dan kedengkian. Lelaki pengrajin emas telah kehilangan segala-galanya dan dunia menjadi gelap baginya. Hal ini menyebabkan isteri dan anak-anaknya meninggalkannya. Berita kesendirian pengrajin emas yang sakit itu diketahui oleh tetangganya, si pembuat kendi yang baik hati. Dia berpikir, inilah waktunya untuk pergi mengunjungi pengrajin emas. Dia menyediakan makanan yang enak dan membawanya ke rumah perajin emas. Pengrajin emas, tidak dapat berkata apa-apa ketika melihat pembuat kendi. Pembuat kendi duduk di sisinya dan dengan lemah lembut menanyakan keadaan dirinya dan berkata: Aku datang karena memenuhi hakmu sebagai tetanggaku. Pengrajin emas menundukkan kepalanya karena malu. Pembuat kendi melanjutkan: Aku mengetahui segala apa yang berlaku pada masa lalu. Anak muda itu satu hari datang kepadaku dan memberitahu apa yang terjadi dan menyarankan supaya aku meninggalkan kota ini karena sudah tentu nyawa aku akan tidak selamat dari mu. Tetapi oleh karena aku berharap kepada rahmat dan karunia Ilahi, setiap hari aku berdoa untuk mu semoga dirimu dibebaskan dari rasa dengki dan hasad terhadapku. Kata-kata pembuat kendi menyebabkan pengrajin emas itu menangis. Pembuat kendi memegang tangan tetangganya dan berkata, “Sahabat ku, ketahuilah bahawa kedengkian laksana api yang membakar dan orang yang mula-mula dibakarnya adalah diri insan itu sendiri. Alangkah baiknya jika dalam masa yang pendek dan singkat di kehidupan dunia ini, kita saling kasih mengasihi sehingga kita meninggalkan nama yang baik. Tahukah engkau apakah rahasia kebaikanku di tengah masyarakat? Untuk mengetahui rahasia ini, aku ingin menyajikan sebuah kisah untuk mu. Pengrajin emas memasang telinganya untuk mendengar kisah tersebut dan dalam keadaan tersenyum yang tersungging di bibirnya, dengan penuh perhatian dia mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh pembuat kendi. Si pembuat kendi berkata; Pada suatu hari Imam Sajad as, berkata kepada salah seorang sahabatnya bernama Zuhri yang begitu sedih memikirkan segala yang muncul dari sifat hasad pada dirinya. Beliau berkata: “Wahai Zuhri, apakah salahnya jika engkau menganggap orang lain sama seperti saudara dan keluargamu sendiri, orang yang tua sebagai bapakmu, anak-anak sebagai anakmu dan orang yang sebayamu seperti saudaramu sendiri. Ketika dalam keadaan begini, bagaimana mungkin engkau berbuat zalim kepada orang lain? Janganlah engkau lupa pada hal ini bahwa orang lebih menyayangi siapa yang berbuat baik kepada orang lain. Jika metode yang begini engku teruskan dalam hidupmu, dunia akan menjadi tempat yang membahagiakanmu dan engkau akan mempunyai banyak kawan.

Kata-kata pembuat kendi itu sampai disini. Pengrajin emas berpikir jauh dan lahirlah rasa penyesalan di wajahnya. Dengan suara yang bergetar, dia meminta maaf atas segala yang terjadi di masa lalu. Kepada Tuhan dia berjanji bahwa selepas ini dia akan menggantikan rasa dengki yang memenuhi hatinya dengan kasih sayang dan persahabatan kepada orang lain.

warkah buat Ibu..

Mak.....
Terlalu bosan rasanya duduk membilang hari.....

Dah hampir sepuluh bulan mak pergi,

Rasanya baru semalam mak peluk kiter kan

sejuk syahdu masih terasa lagi nih....

Mak tau tak.....

itu lah pertama kali mak peluk anak mak yang nakal ni sejak kiter dewasa.....

dan itu juga terakhir kali nya.

Emmmm...rupanya mak dah tau mak nak pergi jauh.....

nak tinggal kan anak2 mak..... nak tinggal kan dunia fana ni.....

mak macam dan sedia.....

Seminggu sebelum tu.....mak dah menganyam tikar mengkuang 3 helai.....

Akak kata sampai ke pagi mak anyam tikar tuu.....

tanpa rasa mengantuk, tanpa rasa letih..... kakak pun rasa hairan.....

mak tak penah buat gitu..... pastu mak pasang radio kecil di sebelah mak.....

tapi mak seolah2 tak sedar bahawa rancangan radio tu siaran diam .....

kengkadang siaran indonesia ...mak terus tekun menganyam...

Rupanya tikar yang telah mak siapkan tu di gunakan untuk mengiringi

mak ke kuburan...

Pastu mak sapu sampah sekeliling rumah bersih2....

pastu mak jemur karpet-karpet. ..

pastu mak ubahkan sofa ke tempat lain..mak biarkan ruang tu kosong..

rupanya kat situ jenazah mak diletakkan..

paling menarik sekali mak bgtau kat maner sume duit dan barang kemas
mak..

ada kat dalam almari.....

ada kat dalam dalam beg.....

ada dalam ASB.....

ada kat dalam Tabung Haji..

mak cakap tak berapa cukup lagi....

ada kat dalam gulung tikar.....

masa tu mak perasan takk..??

kiter gelak sakan bila mak bgtau duit dalam gulung tikar...kiter

kata mak ni memang pesenn lama laaa...

mak cuma gelak jer...

eeemmm..bahagiaa nya saat ituu..

Mak.....

Hari tu hari sabtu 18/08/1999 pukul 3 petang mak tiba2 s akit perut.....
bila malam tu kiter sampai dari KL.....mak dah dalam kesakitan.
Akak dan abang kat kampong semua dah pujuk.....

mak tetap takmau pi hospital.... .

dan cuma tinggal giliran kiter sahaja yang belum pujuk...
Mak kata mak takmau duduk dalam hospital.... .

tapi kiter berkeras juga pujukk..

nanti di hospital ada doktor...ada ubat untuk mak..

kat rumah kami hanya mampu sapu minyak dan urut jer..

Mak tetap tak bersetuju... ..mak memang degil...

tak salah, anak mak yang ni pon mengikut perangai mak tu..

Tapi akhirnya bila melihat keadaan mak makin teruk....

mak sakit perut sampai nak sentuh perut mak pon sakit kami adik
beradik sepakat hantar juga mak ke hospital.... .

Mak.....

amponkan kami semua...

kami nak mak sehat...

kami sayang mak...

kami tak mau mak sakit...

kami terpaksa juga hantar mak ke hospital....

ampon kan kami yer mak....

Mak.....

Malam itu abang bawa mak k e hospital dan itu lah pertama dan

terakhir kali mak naik kereta kiter...

Masih terbayang betapa ceria dan gembiranya mak, kiter kata nak beli kereta....
Mak asyik tanya ajer..cukup ker duitt..

kiter jawab pula...kalau tak cukup, mak kan banyak duit... mak gelak ajerr.....

Lepas tu bila kereta kiter sampai.....mak buat kenduri kesyukuran.. ...

Dan kiter masih ingat lagi...bila kiter eksiden terlanggar kelinn naik motor.....

Punya la kiter takut...kiter warning kakak kiter jangan sesekali bgtau kat

mak.....

Bila balik sahaja kampong....kiter cepat-cepat simpan keta dalam garaj.....
Tapi mak perasan juga bumper depan kemek...mak tanya kenapa...?

Selamba jerr kiter jawab terlangar pokok bunga.....

Mak....tujuan kiter menipu tu supaya mak tak risau...

Maafkan kiter kerana sampai mak pergi mak tak tau hal sebenar...

mak, kiter menipu mak kan ...ampon kan kiter....

Mak.....

Jam 4.30 pa gi 19/08 /2006

Bila tiba aja kat hospital.... nurse tengah balut mak dengan kain putih.....

mak mesti nampak kiter jatuh terduduk di lantai hospital...
Mesti mak nampak abang cium dahi mak.....

Mesti mak nampak akak baca doa untuk mak....

Mesti mak nampak adik terduduk kat kerusi kat sudut itu...

mesti mak nampak semua tu kann...kann. .kannn

Mak tau tak....

Pagi tu balik dari hospital jam 5.20 pagi kiter mamandu dalam keadaan separuh sedar...

Adik kat sebelah diam melayan perasann...

Kenangan bersama mak berputar dalam kepala ini...

jalan di depan terasa makin kelam.....

airmata dah tak mampu di tahan....

Masa tu seandainya apa-apa terjadi di jalan itu kiter rela...

Namun alhamdulillah akhirnya kiter sampai juga...
di sebab kan pagi masih awal, jadi jalan tu lenggang..kosong. ...sekosong hati ini.....
Sepanjang perjalanan terasa kedinginan subuh itu lain benar

suasananya.. ... terasa syahdu dan s ayu gitu...dinginnnn. ...

Mak.....

Kiter masih ingat lagi...

Kiter baca AlQuran kat tepi mak temankan mak...

Jam 11.00 pagi mak di mandi kan ....

Anak2 mak yang pangku masa mak mandi....

Mak mesti rasa betapa lembut nya kami mengosok seluruh tubuh mak.....

Kiter gosok kaki mak perlahan lahan.....

Mak perasan tak...?

Makcik yang mandikan mak tu pujuk kiter.....

Dia kata..." dikk...jangan nangis...kalau sayang mak jangan buat

gitu...jangan nangis ya.."

Bila makcik tu kata gitu...

lagi laaaa laju airmata ni..tapi kiter kawal supaya tak menitik atas mak....

Mak.....

Sampai takat ini surat ni kiter tulis..... kiter nangis ni.....

Ni kat dlm bilik...baru pukul 4.00 pagi.... Takder orang yang bangun lagi.....

kiter dengar nasyid tajuk "anak soleh" kiter sedih...kiter rindu kat mak..!

Takpa la.....nanti bila kita selesai sembanyang subuh, kiter baca yassin untuk mak...
mak tunggu ya...!

Mak..

Sebelum muka mak di tutup buat selamanya... .

Semua anak2 mak mengelilingi mak...menatap wajah mak buat kali terakhir....

Semua orang kata mak seolah2 senyum aja...
Mak rasa tak....masa tu kiter sentuh dahi mak....

kiter rasa sejukkkk sangat dahi makk.....

Kiter tak mampu nak cium mak...kiter tak daya....

kiter tuliskan kalimah tauhid kat dahi mak dengan air mawar...

Airmata kiter tak boleh tahan....

Mak mesti ingat kan yang anak mak ni jadi imam solat jenazah untuk mak...
tapi kite suruh tok imam bacakan doa sebab kite sebak....

Jam 12 tengahari mak diusung keluar dari rumah....

Akak pula dah terkulai dlm pelukan makcik...

badan akak terasa panas...

makk...anak mak yang seorang tu demam....

Mak tauu...cuma akak sorang saja anak mak yang tak mengiringi mak ke tanah perkuburan.. .
Mak.....

Hari2 ku lalui tanpa kewujudan mak lagi...

Begitu terasa kehilangan mak...boleh kata setiap malam selepas

maghrib anak mak ini berendam airmata...

Dan sampai satu tahap....masa tu malam jumaat selepas maghrib...

Selepas kiter baca yassin ngan kawan-kawan. ...

entah kenapa biler kat bilik kiter keluarkan gambar2 mak pastu apa lagi...
semakin kiter tenung terasa semakin sayu...tangisan tak dapat dibendung...

Mak tauu...kiter cuba bertahan... memujuk diri sendiri tapi tak juga reda...

Kiter rasa nak telefon mak... nak cakap dengan mak....

anak mak yang ni dah tak betul kan ..????

Dan akhirnya dalam sedu sedan itu kiter telefon kampong...
Kiter cakap dengan kakak..kiter nangis lagi... Puas la kakak memujuk kiter...

Akak kata..." tak baik laa nangis aje..doa lah untuk mak..nanti kalau
gini ajer mak yang susah kat sana .."

Dan akhirnya akak juga nangis..... Agaknya mak nampak adegan tu...

sebab malam jumaat kata orang roh balik rumahh... mengharap sedekah da ri anak2 nya...
Mak tau tak...di saat itu kerinduan terasa menusuk sehingga ke hulu hati...
rasa nyilu sangat.... menusuk-nusuk sehingga terasa begitu sakit dalam dada ni....
Sampai sekarang bila kerinduan itu menjelma...hanya sedekah al-fatihah kiter berikan.....

Mak....

cukup la sampai sini dulu....

kawan kiter dah ketuk pintu bilik tu.... kejap lagi kami nak pergi solat subuh kat masjid...

selalunya, kiter yang bawak mak naik motor kan ...
kali ni kiter jalan kaki dengan kawan pulak... esok kiter ingat nak tulis surat kat ayah pula....

Mula2 kiter tak tau nak hantar mana surat nih...
pastu kawan kiter bgtau...simpan je buat kenangan..

Kiter cuma tau alamat ni aje... Takper yer mak...kiter kasi orang lain baca...

Kiter stop dulu...sebab kawan kiter dah lama tunggu tu...

akhir kata untuk mak, I LOVE YOU SO MUCH dan jutaan terima kasih

kerana membesarkan kiter... memberi seluruh kasih sayang dari kecil sampai masuk sekolah.. sampai masuk unibesiti..
sampai kiter boleh rase naik kapal terbang... boleh rasa duduk kat negara orang...
sampai akhir hayat ini jasa mak tak akan mampu kiter balas..

Sekian terima kasih.

Yang Benar

Anak mak yang dah tak degil



p/s Bagi yang ada emak , tunjukkan lah kasih sayang anda sementara ada sedikit masa lagiii.....